Friday, October 10, 2014

Kreatifitas dalam Diri Mahasiswa oleh Dini Oktaviani


Lulusan sebuah perguruan tinggi dituntut memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill. Kekurangan atas salah satu dari keempat ketrampilan/kemahiran tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Kemampuan berfikir dan bertindak kreatif pada hakekatnya dapat dilakukan setiap manusia apalagi yang menikmati pendidikan tinggi. Kreativitas merupakan jelmaan integrative 3 (tiga) factor utama dalam diri manusia, yaitu : pikiran, perasaan dan ketrampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, pesepsi dan nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika dan harmonisasi. Sedangkan factor ketrampilan mengandung bakat, faal tubuh dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor termaksud diupayakan agar optimal dalam sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
PKM merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.
PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendikiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.
Di era persaingan diberbagai hal harus bisa memiliki sesuatu yang berbeda untuk dikemas menjadi sebuah keunggulan atau keunikan. Dalam konteks inilah, peran mahasiswa harus bisa mengenali  kemampuan terhadap potensi diri. Selanjutnya, bagaimana mengemas potensi  diri tersebut, agar memiliki kecerdasan holistik, intelektual, emosional, maupun spiritual.
Setelah menggali kreatifitas dan inovasi sebagai mahasiswa, tentunya ada hamabatan-hambatannya. Menurut saya, hambatan yang pertama adalah sifat tidak percaya diri akan sifat kreatif yang ada di dalam dirinya. Nah mengapa menurut saya ini penghambat paling besar? Karena dengan menganggap diri kita tidak kreatif, tentunya akan timbul sifat-sifat negatif lainnya yaitu menjadi malas, tidak mau mengeksplor dirinya, dan tidak yakin dengan kemampuan diri.
Kemudian penghambat berikutnya adalah selalu mencari jawaban yang tepat. Sebagai contoh, jika kita dihadapkan dengan sebuah pertanyaan, pastinya kita akan mencari jawaban yang paling tepat, Memang baik jika mencari jawaban yang paling tepat, tetapi terkadang jika kita terus mencari jawaban yang paling tepat, kita cenderung menyalahkan jawaban-jawaban lain yang mungkin sekilas muncul tetapi menurut kita tidak sesuai. Karena berfikir seperti itu, akan tertanam di pola pikir kita bahwa hanya ada satu jawaban yang tepat.
Kemudian solusi untuk menghadapi hambatan tersebut adalah bagaimana kita harus berani mengambil resiko. Mengambil resiko tidaklah salah. Seperti istilah yang sering kita dengar, high risk high return. Dengan mengambil resiko, kita menjadi tau apa yang akan terjadi jika kita mengambil keputusan yang berbeda. Keputusan tersebut bisa menjadi keputusan yang ternyata adalah terbaik.
Solusi yang kedua adalah kita harus yakin bahwa kita kreatif. Sifat kreativitas itu tentunya telah ada di dalam diri setiap manusia. Jadi, jika diawali dengan keyakinan dalam diri kita bahwa kita kreatif, maka akan mudah ke depannya untuk kita bersikap kreatif dan melakukan inovasi tertentu.



Sumber :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. “Mahasiswa Harus Kreatif dalam penalaran”, dalam http://www.kopertis6.or.id/akreditasi/623-mahasiswa-harus-kreatif-dalam-penalaran.html. diunduh Kamis, 9 Oktober 2014

No comments:

Post a Comment